
(bebas
Bisphenol – A)
Selama bayi menyusu dengan botol, tidak
berarti cinta dan kasih sayang Ibunda berkurang. Pastikan susu bayi Ibunda
tepat dan sesuai dengan kebutuhan makanannya. Gunakan botol susu yang aman
untuk bayi Ibunda.
Wahai ibunda..
akhir2 ini kita khawatir dengan isu BPA ( Bisphenol-A). Apa ya BPA tu ? Yuk
kita bahas ..^^
Memilih botol susu dan peralatan
makan mungkin perkara mudah. Hampir semua toko perlengkapan bayi
menyediakannya. ibunda tinggal pilih merk dan bentuk yang disukai, serta harga
yang sesuai bujet. Tapi mungkin kini ibunda perlu lebih selektif. Seperti dilansir
oleh AFP, mulai awal tahun depan, negara-negara di Eropa akan melarang
peredaran botol susu dan peralatan makan anak lainnya yang diduga mengandung
bahan kimia Bisphenol-A (BPA). Larangan ini dilatari kekhawatiran akan dampak
kesehatan yang mungkin ditimbulkannya. Larangan yang diberlakukan ini lebih
ditujukan pada pihak produsen, dan mencakup larangan untuk memproduksi botol
susu dan peralatan makan yang mengandung BPA, serta larangan untuk menjual dan
mengimpornya.
Soal isu BPA ini, Kanada menjadi negara
pertama di dunia yang mengklasifikasikan BPA sebagai zat beracun_penggunaan botol susu dan produk wadah plastik lainnya
yang mengandung unsur BPA sudah dilarang. Kemudian disusul oleh dua
negara di Uni Eropa, yaitu Perancis dan Denmark, yang memberlakukan larangan
terhadap botol susu ber-BPA. Pihak pemerintah Denmark bahkan melangkah lebih
jauh dengan memberlakukan larangan untuk semua peralatan makanan bagi anak-anak
di bawah tiga tahun. Bagaimana
dengan Indonesia?
Menurut Husna Muzahir dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Indonesia belum ada lembaga berwenang yang melakukan uji toksisitas terhadap BPA. Departemen Kesehatan RI sekalipun tidak mengatur secara khusus soal botol susu atau perlengkapan makan untuk anak. “Yang kita miliki adalah SNI (Standar Nasional Indonesia) soal potensi migrasi dari kemasan ke makanan atau minuman. Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa untuk meminimalkan potensi migrasi tersebut, makanan atau minuman panas sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan kemasan tertentu, terutama yang terbuat dari plastik.
Menurut Husna Muzahir dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Indonesia belum ada lembaga berwenang yang melakukan uji toksisitas terhadap BPA. Departemen Kesehatan RI sekalipun tidak mengatur secara khusus soal botol susu atau perlengkapan makan untuk anak. “Yang kita miliki adalah SNI (Standar Nasional Indonesia) soal potensi migrasi dari kemasan ke makanan atau minuman. Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa untuk meminimalkan potensi migrasi tersebut, makanan atau minuman panas sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan kemasan tertentu, terutama yang terbuat dari plastik.
Peneliti dari
University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan
botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air
dingin atau air bertemperatur normal. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada
korelasi antara BPA dengan beberapa penyakit sbb yang merupakan efek dari
Bisphenol-A :
♂ Pada
laki-laki : penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, kanker
prostat, mengganggu kualitas hormon testosteron, kanker testis.
♀ Pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan
ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas/
merusak sel telur dan kromosom serta meningkatkan risiko terkena kanker
payudara.
☺ Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam
kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap
bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang
dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung
tampak. BPA dapat menimbulkan hiperaktif, pubertas dini, obesitas karena
meningkatkan produksi sel lemak, resisten terhadap insulin, gangguan ginjal,
gangguan hati.
Untuk menghindari
atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr. Steven Parker,
memberikan beberapa tips berikut :
* Hindari penggunaan botol polikarbonat yang
mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang
terbuat dari gelas/kaca.
* Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol
yang menggunakan polypropylene/ polyethylene, yang tidak keras dan tidak
mengkilat.
* Carilah tanda "BPA-free" pada kaleng
atau botol susu yang Anda beli.
* Hindari pemberian teether berbahan plastik/ vinyl
pada bayi
* Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik
karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/ kaca
atau keramik. Sebagai tambahan ya bun..botol
susu berbahan plastik sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan air panas, begitu
juga saat mensterilkan botol. Boleh saja menggunakan sterilizer elektrik yang
suhunya tentu sudah disesuaikan dengan ketahanan botol susu
* Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons
agar tidak merusak lapisan plastiknya. Tambahan lagi yaa..dengan mencuci bersih menggunakan sabun, mengeringkannya,
dan menyimpannya di tempat yang bersih, botol susu sebenarnya sudah bisa
dibilang aman untuk digunakan.
* Belajar membaca kandungan dalam plastik.
Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP,
DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
* Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah
tergores/ rusak atau kusam.
Sebaiknya botol
susu digunakan dalam jangka 1 tahun tapi kalau sudah tidak baik lagi dalam 6
bulan botol sudah boleh diganti ya bun.. "
Merespon isu botol susu ber-BPA ini,
kini semakin banyak ibunda yang berpaling pada botol susu berlabel BPA free.
Botol susu yang terbuat dari kaca (meski berat dan dianggap berbahaya jika
terjatuh dan pecah), juga mulai dilirik karena dianggap lebih aman, sehingga si kecil pun bisa terhindar dari bahaya BPA.
Aman demi si kecil ? Mengapa tidak ?
Buat apa ambil resiko ? Kini botol BPA free sudah terjangkau bun..
BPA free, pilihan pas Ibunda cerdas!^^
__Ω ○♥○ Ω__
*Diringkas oleh Ummu Abdulloh dari berbagai sumber
dengan beberapa penyesuaian*
NB : Sekarang sudah
banyak beredar botol susu BPA Free termasuk teether BPA Free bun..botol susu
dari kaca juga, bahkan ada yang dilengkapi pengaman untuk antisipasi botol
pecah ketika jatuh..^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar