Griya Sehat Edukatif

Griya Sehat Edukatif
Menyehatkan secara Alami dan Mencerdaskan sejak Dini

Rabu, 21 Desember 2011

SERI KREATIVITAS ANAK : MEMBANGUN KREATIVITAS ANAK


oleh Mitra Mendidik Anak 'Bekasi' pada 13 Mei 2010 pukul 17:24

Dari beberapa penelitian yang dilakukan bertahun-tahun menunjukkan bahwa kreativitas seseorang 
adalah bagian dari karakternya. Sebagian orang memiliki keunikan, begitu juga dengan anak Anda! Anak mungkin menunjukkan kreativitas yang lebih besar pada suatu hal atau juga bisa lebih kecil dari anak yang lainnya.
 

Kreativitas=Rasa Ingin Tahu

Hasil penelitian menyebutkan bahwa kreativitas seseorang dapat diukur dari rasa keingintahuannya yang amat besar pada suatu atau banyak hal. Seseorang disebut kreatif bila memiliki rasa ingin belajar atau mengetahui sesuatu. Amati perilaku dan kecenderungan anak, apakah memiliki indikasi keingintahuan yang besar?

A. Anak suka bertanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah dari anak-anak dapat memberikan pertanyaan lebih dari 60 pertanyaan setiap harinya kepada orang dewasa. Ketika anak yang kreatif mengajukan pertanyaan, mereka akan melihat jawaban yang diberikan dan membangun pengetahuan bagi dirinya. Pengetahuan adalah sebuah wujud dari kreativitas yang membentuk pemikiran anak sebagai sebuah tempat yang luas dan menghasilkan ide untuk membuat kombinasi ide yang baru. Karenanya jangan menghentikan pertanyaan anak ketika mereka bertanya.
Contoh pertanyaan yang mungkin anak ajukan:
 
1. Anggota dewan itu apa sih?
3. Kapan lampu diciptakan?
4. Dimana ituSurga?
5. Bagaimana adik bayi keluar dari perut ibu?
6. Dari mana datangnya hujan?
7. Bagaimana susu dibuat dari sapi?
8. Mengapa Allah tidak kelihatan?
9. Kenapa api bisa membakar rumah
10. Bagaimana uang bisa keluar dati mesin ATM?

Tips membuat anak kritis dan kreatif bertanya:
 
1. Berikan pertanyaan seputar apa yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya, ketika berjalan
 

2. Senantiasa menggugah anak untuk selalu bertanya tentang apa saja yang menarik perhatiannya setiap hari pada dirinya sendiri. Misalnya, ‘’Aku ingin tahu kemana semua sampah pergi?’’, ‘’Aku ingin tahu siapa yang mencetak semua uang kita?’’, ‘’Aku ingin tahu apa yang ada di dalam kotak televisi, bagaimana gambar dan suara itu muncul?’’
 

3. Mengajukan pertanyaan yang membuat anak berpikir untuk menjawabnya setiap hari. Ketika anak Anda pulang dari sekolah, tanyakan apa yang diajarkan guru di kelas dan pertanyaan apa yang diajukan guru. Tanyakan pula pada anak jawaban yang tepat untuk pertanyaan guru tersebut. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang menuntut anak untuk berfikir sebelum memberikan jawaban. Pertanyaan ini bukan pertanyaan rutin dan biasa diajukan pada anak yang bisa dipastikan anak akan mudah menjawabnya.

4. Ketika berhenti di lampu merah atau menunggu di restoran tanyakan padanya apa yang dia inginkan. Jika anak Anda merespon bahwa dia tidak ingin apapun, maka Anda bisa memancingnya dengan menyebutkan apa yang Anda inginkan, terutama keinginan Anda tentangnya atau beraktivitas dengannya. Misalnya, ‘’Ibu ingin sekali membuat cake denganmu untuk hadiah ulang tahun ayah.’’
 

5. Ketika anak menjadi ingin tahu terhadap sesuatu, dukung dia menemukan jawabannya. Upaya yang dapat dilakukan dengan membawanya ke toko buku, meminjam buku, mencari jawaban lewat internet bersama, bertanya kepada keluarga, teman atau ahli yang relevan dengan pertanyaan anak.

B. Anak kaya ide baru
Anak yang kreatif memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan suka menemukan ide untuk mengembangkan hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya menjadi sesuatu yang lebih unik, menarik atau bermanfaat.

Contoh ide yang dikemukakan anak:
• Anak menyajikan sebuah campuran rasa minuman baru di dapur dan ingin menemukan lebih banyak rasa baru lainnya.
• Anak memberitahukan adanya perubahan pada ponsel Anda dan ingin menemukan lebih banyak lagi fitur lainnya.
• Anak menunjukkan kebiasaan baru dalam menata meja makan saat makan malam dan menerangkan alasannya menggunakan penataan yang dihasilkannya itu.
• Anak bertanya ketika melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya. Misalnya, mesin pembuat kopi di kafe, tukang sedang menggali saluran telepon di jalan raya, berkunjung ke percetakan melihat proses pencetakan buku komik kesayangannya.

Tips menstimulasi anak menghasilkan ide baru:
• Berikan pertanyaan seputar hal yang ingin diketahuinya. Amati hal yang ingin diketahuinya bersama anak. Misalnya “Lihat mobil ini. Papa menemukannya di majalah, katanya mobil ini tidak dijalankan dengan gas.”

• Jangan bosan mengamati banyak hal setiap hari dengan anak baik ketika berada di rumah maupun saat bepergian bersama.

• Mendorong anak peka terhadap lingkungan dan setiap perubahan yang terjadi. Misalnya, “Wow, pintu gerbang sekolahmu berubah warna ya. Mama ingin tahu mengapa pihak sekolah lebih memilih warna hijau?”

Berbagi pengalaman atau cerita menarik dengan anak. Berilah motivasi pada anak bahwa semua pengalaman dan pencapaian yang Anda ceritakan itu bermula dari keingintahuan.

(Diambil dari berbagai sumber www.google.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar